ULASAN NOVEL "MISTERI KOTA TOPENG ANGKER" KARYA YOVITA SUSANTI

Judul buku : MISTERI KOTA TOPENG ANGKER

Penulis : Yovita Siswanti

Penyuting : Pradhika Bestari

Illustrator : Indra Bayu

Perancang sampul & isi : Indra Bayu

Penerbit : PT Gramedia

Kota terbit : Jakarta

Tahun terbit : Mei 2014

ISBN : 978-979-91-0721-3

Jumlah halaman : 162 halaman

Ukuran halaman :13 x 19,5 cm

 Misteri Kota Topeng Angker ini merupakan novel seri misteri favorit ke-6 yang dibuat oleh Yovita Siswanti. Sudah banyak buku cerita bergambar dan novel yang diterbitkannya. Dua novel misterinya yang sudah di terbitkan berjudul Misteri Kota Tua dan Misteri Gua Purba. Misteri Kota Topeng Angker ini berkisah tentang pengorbanan, persahabatan dan keberanian. Novel ini menceritakan petualangan untuk meneliti berbagai situs bersejarah, mencari jejak masalalu di tempat-tempat yang jauh di Santero penjuru negri. Antara ayah dan anaknya yaitu Pak Kosali dan Danu.

Pak kosali adalah seorang arkeolog,yang bekerja sebagai peneliti berbagai situs bersejarah. Danu adalah anak dari Pak Kosali yang telah lama ditinggal oleh ibundanya. Pada suatu hari Pak Kosali dan Danu ingin meneliti sebuah Kota yang berpusat diperbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yaitu Kota Indramayu. Ketika mereka tiba di Kota tersebut, mereka menghampiri seorang nenek tua yang tinggal di Balai Desa yang ada di Desa tersebut. Setelah mereka menghampiri nenek tua tersebut, nenek tua itu memberi sebuah bingkisan kepada Pak Kosali. Permasalahan dimulai ketika Danu terbangun dari tempat tidurnya dan mendapati ayahnya telah lenyap. Ayahnya hanya meninggalkan pesan rahasia dengan tinta tak terlihat “Temukan 5 topeng” begitu isi pesan tersebut.

 Danu menemukan satu topeng kuno berwajah angker di dalam kompartemen tersembunyi diransel ayahnya setelah ia mendapatkan sebuah pesan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Ia berpetualang berkeliling Kota mengikuti berbagai petunjuk untuk mendapatkan empat topeng lainnya bersama teman baru “Ira”. Dari menemui nenek yang tampak tak waras (Nenek tua), tanda panah yang terbuat dari darah di gedung tua, sampai rahasia dibalik foto wayang yang ada di rumah uwak Rangga (Anak Mimi Aeti). Ada sepatu ular, si pasak, si gigi emas yang juga mengincar kelima topeng itu. Dan, mereka tak segan-segan untuk menyakitinya demi topeng-topeng itu.

 Danu hanya memiliki 4 topeng yang dikumpulkannya! Tak lama kemudian kasuspun terungkap bahwa hilangnya Ayah Danu adalah perbuatan licik dari Om Bobby yang telah menyembunyikan Pak Kosali, karena Om Bobby ingin menjual hasil penelitian kepada pemburu harta dari Negeri asing. Pak Kosali tidak setuju dengan perbuatan Om Bobby. Akhirnya mereka memiliki perselisihan. Om Bobby memiliki asisten untuk membantunya yang ingin membuntuti Danu, yaitu si gigi emas.

Perbuatan Om Bobby dan si gigi emas akhirnya terungkap dan merekapun ditahan oleh pihak yang berwajib. Pak Kosali selamat, karena bantuan si parau dan si sepatu ular. Mereka ternyata teman penelitian Pak Kosali yang telah membantu Pak Kosali menyelamatkannya. Akhirnya 5 topeng peninggalan terkumpul kembali seperti dahulu kala.

Novel Misteri Kota Topeng Angker mengangkat tema misteri yang mengandung banyak konflik misteri. Novel ini membuat penasaran pembaca bagaimana konflik tersebut bisa terpecahkan. Selain itu novel ini juga mengajarkan kita untuk tabah, ulet menghadapi masalah dan tidak boleh putus asa dalam menjalani hidup.

 Gaya bahasa yang digunakan di dalam novel ini sangat baik. Novel ini disertai dengan konflik-konflik misteri yang menegangkan ditengah-tengah percakapan. Penataan tulisan dengan gambar sangat baik, sehingga pembaca tidak bosan saat membaca novel ini. Alur cerita yang digunakan agak berbelit-belit sehingga pembaca sulit untuk memahami.

 Novel ini menceritakan tentang kisah petualangan seorang peneliti. Novel ini dapat membuat pembaca tertarik untuk menamatkannya. Novel ini sangat direkomendasikan bagi anak-anak maupun remaja, supaya mereka tahu bahwa kita harus tabah dan ulet saat menghadapi maslah.

                               (Tyo Rahmandita. 29/8J)